Pelatihan teknis peternakan dan pembuatan pakan alternatif ini diikuti sebanyak 24 orang peserta yang berasal dari empat kelompok peternakan, yaitu Kelompok Maju Bersama, Mekar Sari, Gembala Jaya, dan Lohjinawi. Para peserta mengikuti seluruh sesi dengan antusias, baik teori maupun praktek lapangan.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para peternak dalam memproduksi pakan secara mandiri menggunakan bahan lokal yang tersedia di sekitar mereka.
Pelatihan yang berlangsung di Kelompok Peternak Maju Bersama ini dipandu oleh H Penyang, yang menjabat sebagai Plt Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, serta Agnes Sofia Sirait, Pengawas Mutu Pakan pada Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Keduanya memberikan pemahaman teknis dan praktek pembuatan pakan ternak berupa silase dari rumput dan amofer dari jerami, yang dapat meningkatkan kualitas pakan ternak secara signifikan.
Kegiatan ini dibuka oleh perwakilan Kepala Desa Bintang Ninggi 2 dan dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat serta para peternak setempat.
Koordinator LPB HATAPA Amirrullah, dalam sambutannya menjelaskan tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan solusi bagi para peternak dalam menghadapi keterbatasan pakan ternak, terutama di musim kemarau.
Ia juga mensosialisasikan tentang peran LPB HATAPA, dalam mendukung pengembangan peternakan dan pemberdayaan peternak lokal. LPB HATAPA sendiri merupakan LPB yang didirikan oleh PT Pamapersada Nusantara, PT Suprabari Mapanindo Mineral dan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) dengan fokus pada pembinaan UMKM melalui program pelatihan, pendampingan, fasilitasi pasar dan fasilitasi pembiayaan.
CSR Officer PT Pama Persada Nusantara site SMMS, M Adhitya Pratama Putra, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan pelatihan ini.
"Melalui kegiatan positif ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi para peternak dalam mengelola pakan ternak secara lebih efektif. Semoga LPB HATAPA terus mengembangkan program-programnya agar memberikan manfaat yang lebih besar bagi para peternak binaan," kata dia.
Penyuluh dari BPP Trahean Tita, juga menyampaikan hal senada. Dirinya menilai pelatihan ini sangat bermanfaat bagi para peternak karena memberikan solusi nyata dalam pemanfaatan rumput dan jerami menjadi pakan silase dan amofer.
Tita berharap para peternak dapat memanfaatkan ilmu yang telah didapat untuk meningkatkan produktivitas peternakan mereka.
Instruktur H Penyang, juga menyatakan bahwa pelatihan ini dinilai positif, karena dapat membantu para peternak meningkatkan produktivitas ternak mereka melalui pakan alternatif yang berkualitas.
Sementara itu, Agnes Sofia Sirait menilai bahwa para peternak sangat antusias mengikuti pelatihan ini. Ia berharap, setelah pelatihan ini, peternak dapat secara mandiri memproduksi pakan silase dan amofer.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para peternak dapat menerapkan ilmu yang telah didapat untuk mengatasi tantangan pakan ternak, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi peternak di wilayah Barito Utara.(Angf/Tim)